KUALIFIKASI DI DUNIA KERJA,SELAMAT MEMBACA!!!

Banyak perusahaan menginginkan kecakapan lain dari calon pekerja mereka.

Kecakapan tersebut berupa aktif berorganisasi (20,3 persen), kemampuan bahasa Inggris (18,6 persen), tekun belajar (17,7 persen), mengikuti perkembangan informasi (15,98 persen), memiliki pergaulan luas (15,07 persen), dan mempelajari aplikasi komputer (12,32 persen).
Survei yang mengambil responden 135 orang, terdiri dari 80 pengguna tenaga kerja dan 55 perekrut itu, juga menyimpulkan pentingnya karakter juara di dunia kerja. Lapangan kerja kini menuntut pekerja super. Mereka adalah yang mau bekerja keras (9,03 persen), kepercayaan diri tinggi (8,75 persen), mempunyai visi ke depan (8,37 persen), mampu bekerja dalam tim (8,07 persen), dan memiliki perencanaan matang (7,91 persen).

Selain itu pekerja super dituntut mampu berpikir analitis (7,82 persen), mudah beradaptasi (7,12 persen), mampu bekerja dalam tekanan (5,91 persen), cakap berbahasa Inggris (5,27 persen), dan mampu mengorganisasi pekerjaan (5,26 persen).
Lalu bagaimana cara dunia kerja menjaring pekerja? Survei memastikan, indeks prestasi kumulatif -yang menunjukkan prestasi akademis-menjadi pintu masuk pertama. Sebanyak 16,09 persen responden memandang penting IPK, kemampuan bahasa Inggris (14,8 persen), kesesuaian program studi dengan posisi kerja (14,48 persen), dan nama besar perguruan tinggi 13,84 persen.

Sisi lain yang dilihat adalah pengalaman kerja atau magang (12,46 persen), kemampuan aplikasi komputer (11,39 persen), pengalaman organisasi (10,55 persen), serta rekomendasi (6,39 persen).

Menurut para perekrut tenaga kerja, kini pintar saja tak cukup. Pasar tenaga kerja banyak yang lebih mengutamakan kemampuan pribadi ketimbang indeks prestasi. Asal perguruan tinggi memang penting. Tapi, banyak pekerjaan favorit, 5-10 tahun ke depan tak lagi menempatkan asal-usul universitas sebagai pertimbangan utama. Nah!

0 komentar:

Posting Komentar