Meningkatnya Peserta Ujian Masuk UGM

Yogya, KU

Jumlah peserta Ujian Tulis Ujian Masuk (UTUL UM) UGM meningkat dari tahun-ke tahun. Lihatlah, tahun 2007, pesertanya mencapai 30.777 orang. Tahun 2008, pesertanya naik menjadi 34.428 orang. Tahun 2009, pesertanya naik lagi menjadi 44.565. Mengapa?

Ada dugaan bahwa kenaikan peserta UTUL UM UGM disebabkan oleh bertambahnya jumlah lokasi UTUL UM UGM. Tahun 2008, UTUL UM UGM dilaksanakan di sepuluh kota. Tetapi, tahun 2009, ia dilaksanakan di 12 kota di seluruh Indonesia.

Khusus untuk tahun 2009, peserta UTUL UM UGM yang mengadu kemampuan di Yogyakarta tercatat 23.618 orang. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding tahun 2008 yang mencapai 20.958 peserta. Kenaikan jumlah peserta UTUL UM UGM juga terjadi di kota-kota lain. Di Jakarta misalnya, jika di tahun 2008 diikuti 4.120, maka jumlah itu naik menjadi 6.297 di tahun 2009. Di Pekanbaru 2.304 peserta (tahun 2008) menjadi 3.025 (tahun 2009), Madiun 1.584 (tahun 2008) naik menjadi 2.338 peserta (tahun 2009), Tangerang 1.538 peserta (tahun 2008) menjadi 2.028 (tahun 2009), Cirebon 1.072 peserta (tahun 2008) menjadi 1.366 (tahun 2009), Palembang 819 peserta (tahun 2008) menjadi 1.344 (tahun 2009), Balikpapan 780 peserta (2008) menjadi 943 peserta (tahun 2009),Bandar Lampung 683 peserta (tahun 2008) menjadi 708 (tahun 2009), Lhokseumawe 489 peserta (tahun 2008) menjadi 810 (tahun 2009). Sementara di dua kota yang baru dibuka, di Semarang diikuti 1.728 peserta dan Batam dengan 360 peserta.

Terkait dengan prestasi UGM

Terkait kenaikan jumlah peserta ujian tulis UM UGM 2009, Direktur Administrasi Akademik UGM, Dr. Budi Prasetyo, DESS., DEA , merasa senang dan bersyukur. Sebab dengan kenaikan tersebut menunjukkan bila prestasi UGM semakin diterima masyarakat. "Dengan prestasi yang dicapai oleh UGM, yang didukung publikasi yang dilakukan, menjadikan masyarakat lebih tahu. Dengan capaian-capaian prestasi selama ini, menjadikan masyarakat lebih memiliki pilihan, yang akhirnya menentukan pilihan akhir ke UGM," paparnya.

Pak Budi pun mengakui bila promosi-promosi yang dilakukan UGM semakin efektif. Apakah promosi yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, penyebaran leaflet atau yang lainnya, termasuk beberapa promosi yang dilakukan fakultas-fakultas di lingkungan UGM. "Bahkan ada fakultas yang memasang iklan di majalah Garuda Indonesia. Sebagai contoh pula, beberapa waktu silam UGM memasang iklan di Kompas, dua kali di halaman Kompas nasional," tambah Pak Budi.

Meski begitu, Pak Budi tidak melihat kenaikan peserta ujian tulis UM UGM tahun ini terkait kecenderungan kelulusan SMU secara nasional. Bahkan dirinya belum bisa memprediksikan kelulusan SMU tahun 2009.

Menyikapi Hasil Ujian Tulis UM UGM 2009

Sementara itu, menyikapi peningkatan 10 ribu peserta ujian tulis UM UGM 2009 ini, Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D secara khusus menyampaikan pesan-pesannya. Dirinya sangat terharu melihat peningkatan pendaftar ujian tulis UM UGM. "Tentu saja, akan semakin banyak pendaftar yang tidak lolos masuk ke UGM tahun 2009 ini. Untuk itu, UGM meminta maaf kepada masyarakat yang putera-puterinya tidak dapat diterima. Bahkan saat ini sesungguhnya banyak perguruan tinggi di Indonesia yang mutunya makin baik. Hal ini berarti bahwa selain di UGM masih banyak perguruan tinggi lain, sebagai tempat belajar dengan mutu yang baik," ungkap Pak Djarwadi.

Untuk meyakinkan hal itu, Pak Djarwadi menjelaskan bahwa UGM telah mengembangkan jejaring dengan banyak perguruan tinggi di Indonesia. Yaitu sebuah bentuk kerja sama untuk saling memperkuat dalam peningkatan mutu sehingga makin cepat menempati posisi tinggi di tingkat dunia. Bahkan dari kerja sama tersebut, beberapa program khusus di UGM dalam bidang pembelajaran telah dengan mudah dapat diakses dari perguruan tinggi lain. "Contohnya adalah jaringan lewat jaringan internet khusus yang terkoneksi 33 perguruan tinggi di luar UGM, telah sangat lancar berjalan," tambahnya.

Pak Djarwadi juga mengharapkan agar masyarakat tidak risau dan tergelincir pada rayuan penipuan yang mungkin ada dengan cara berbohong dapat memfasilitasi masuk UGM. Karena, hasil tes masuk UGM selalu dirapatkan secara transparan oleh panitia dengan semua Dekan Fakultas sehingga tidak mungkin ada pihak-pihak yang dapat memberikan fasilitas untuk membantu masuk UGM dengan cara membayar kepada seseorang.

"Oleh karena itu, bila ada pihak yang meminta uang dalam kaitan dengan janji fasilitasi memasukkan ke UGM, harap dilaporkan kepada UGM dan polisi. Karena hal itu bisa diusut sebagai tersangka pelaku penipuan. Sementara, semua urusan finansial berkaitan dengan test ujian tulis dan pendaftaran ke UGM bagi yang diterima, telah diumumkan secara resmi lewat liflet yang sama persis dengan yang dimuat di website UGM, tidak ada yang lain lagi," tegas Pak Djarwadi.

Daya Tampung

Menanggapi himbauan Pak Djarwadi tersebut, Pak Budi mengingatkan untuk tidak percaya pada janji-janji dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab, baik dari eksternal maupun internal UGM. Karena kenyataan, tidak ada orang yang bisa memasukkan putera-puterinya kuliah di UGM. "Orang-orang itu nggak benar. Wong kita seleksinya pakai mesin," imbuhnya.

Meski begitu, Pak Budi tidak menampik kenyataan bila setiap tahun selalu ada modus-modus semacam ini. Perjokian atau orang-orang yang bergentayangan menjanjikan masuk UGM. mereka yang menjadi sasaran adalah orang-orang yang memiliki kesempitan, tapi punya fasilitas.

"Mereka inilah yang menjadi target, yang mudah untuk dirayu seperti itu. Karenanya kita akan kenakan sanksi. Kalau orang dalam akan kita keluarkan dan laporkan polisi. Termasuk perjokian, entah itu yang terlibat mahasiswa UGM, ya secara hukum kita serahkan pada polisi, dan secara internal kita keluarkan. Kalau calon mahasiswa jelas-jelas kita keluarkan," tambahnya.

Selain itu, meski belum ada kepastian, UGM akan berusaha merubah daya tampung, karena alasan tertentu. Namun, melihat ketersediaan infrastruktur dan ditutupnya program swadaya, kemungkinan itu tidak tertutup. "Hanya saja sampai kini kita masih menunggu konformasi dari dekan-dekan

Read More......

Pertukaran Pelajar Membawa Pencitraan Positif bagi Indonesia

Senayan (Mandikdasmen): Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang diwakili oleh Bambang Indrianto selaku Sesditjen menerima pamitan 6 pelajar asing yang mengikuti program pertukaran pelajar tahun 2007/2008. Program ini merupakan kerjasama dari American Field Service (AFS) dengan Yayasan Bina Antarbudaya di Indonesia yang berlangsung setiap tahun.

“Pertukaran pelajar dengan negara asing sangat bermanfaat terutama untuk pencitraan negara Indonesia, saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dengan AFS”, tukas Bambang Indrianto saat menerima pamitan pertukaran pelajar dengan Yayasan Bina Antarbudaya. (20/06)

Bambang Indrianto menambahkan bahwa mereka yang ikut Pertukaran Pelajar ini diharapkan kelak dapat menjadi Duta Besar bagi negaranya di Indonesia.

AFS sudah berdiri sejak tahun 1956 yang berkantor pusat di New York dengan anggota sebanyak 58 negara. AFS mempunyai program diantaranya adalah pertukaran pelajar, pertukaran guru, dan pertukaran relawan. Dengan membawa misi menciptakan perdamaian dunia melalui rasa kepedulian dan kebersamaan antara negara, kini sudah terdapat 13.000 orang per tahun yang mengikuti program pertukaran ini.

“Persahabatan yang dibangun untuk perdamaian dunia telah dirasakan manfaatnya bagi Negara yang mengirim maupun yang menerima pertukaran pelajar, terutama bagi pelajar tersebut”, kata Ridwan selaku Direktur Yayasan Bina Antarbudaya.

Ridwan menjelaskan bahwa siswa-siswa yang mengikuti program ini nantinya akan mempromosikan negara Indonesia di sekolah-sekolah dan komunitas negara mereka masing-masing. Sehingga muncul pencitraan bangsa Indonesia yan positif, karena mereka sudah banyak mendapatkan pengalaman dan perlakuan yang baik selama tinggal di Indonesia.

Negara yang berpartisipasi untuk tahun ini ada 3 negara yaitu Jerman, Perancis dan Belgia. Mereka mengikuti program pertukaran pelajar selama satu tahun di Indonesia yang ditempatkan disekolah-sekolah yang terdapat di Jakarta, Pekalongan, Semarang, Jogyakarta, Makasar, dan Kerawang.

“Untuk biaya hidup mereka di Indonesia, ditanggung oleh masing-masing keluarga yang mengadopsinya selama satu tahun”, kata Ridwan. Ia menambahkan bahwa keluarga yang mengadopsi terlebih dahulu mengajukan lamaran kepada Yayasan Bina Antarbudaya lalu dilakukan penyeleksian.

Program ini memakan biaya USD 7600 per orang untuk pengurusan tiket pesawat, asuransi dan biaya hidup lainnya. Sehingga menjadi salah satu kendala bagi pertukaran pelajar yang tidak mampu. Selain itu, kendala krisis ekonomi dan travel warning membuat program ini tidak lancar. Dilihat dari perkembangannya sebelum tahun 1998 yang biasa menerima pertukaran pelajar sebanyak 75 orang, kini hanya 6 orang pertahun. Diperkirakan tahun depan akan ada kelonjakan penerimaan pertukaran pelajar dari Jepang sebanyak 100 orang yang akan mengikuti program selama 3 bulan ke Indonesia.


Anak-anak yang dikirim dalam pertukaran pelajar mengikuti penyeleksian sebanyak 3 tahap, yaitu memiliki nilai akademik yang bagus, menulis esai, dan interview. Anak yang dicari dalam program ini adalah mereka yang bersahabat dan diharapkan menjadi pemimpin dimasa depan. Tapi tidak luput dengan penguasaan bahasa asing yang baik. Hal ini pun, berlaku bagi anak Indonesia yang mengikuti program Pertukaran Pelajar ke luar negeri.

Read More......

UGM Menggandeng School of Law USC Membuka Double Degree

Yogya, KU

Fakultas Hukum (FH) UGM menggandeng School of Law University of South Carolina (USC), Columbia, South Carolina, membuka program double degree bagi mahasiswa FH UGM tahun 2009. Pembukaan program dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani di Ruang Multimedia, Kantor Pusat UGM, Rabu (20/5).

Penandatanganan MoU dihadiri langsung oleh Dubes AS untuk Indonesia, Cameron R. Hume, dan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A. Melalui program itu, mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) FH UGM mulai tahun 2011 akan menyandang gelar ganda, dari UGM dan perguruan tinggi hukum di Amerika tersebut. Di tahun tersebut, IUP FH UGM akan mengirimkan 5 mahasiswanya untuk memperoleh gelar ganda sarjana hukum, yaitu L.L.B. dari FH UGM dan J.D. dari USC. ''Ini baru pertama dilakukan di Indonesia,'' kata Cameron R. Hume kepada wartawan.

UGM Menggandeng School of Law USC

Sementara itu, Mendiknas mengatakan kerja sama internasional antara UGM dan USC akan membuka peluang kerja sama pendidikan dan riset di bidang hukum. Menurutnya, ukuran kualitas perguruan tinggi bertaraf internasional ditunjukkan dengan dirintisnya kerja sama antarperguruan tinggi antarnegara dan antarbenua.

UGM Menggandeng School of Law USC

“Kolaborasi internasional ini sangat sinergis, dikarenakan Fakultas Hukum dari USC merupakan Fakultas Hukum paling bergengsi di dunia, sementara UGM merupakan salah universitas yang masuk ranking dari 400 universitas top dunia,” kata Mendiknas.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang Sudibyo juga mengakui pendidikan di Amerika sangat maju dan berkualitas. Jadi, banyak pakar di Indonesia merupakan lulusan Amerika, termasuk salah satunya adalah dirinya.

“Meski banyak putra-putri bangsa Indonesia yang memperoleh gelar master dan doktor dari Amerika, tapi keluaran dari pendidikan sekolah dasar di Menteng, Jakarta, ternyata berhasil menjadi Presiden Amerika,” seloroh Mendiknas yang disambut tawa hadirin.

Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., mengatakan dibukanya program double degree Fakutas Hukum UGM dan USC akan memberikan keuntungan bagi kedua Universitas. Ia pun berharap, ke depan, kerja sama tidak hanya antara Fakultas Hukum, tetapi juga fakultas lain dan berbagai universitas lainnya di Amerika.

“Kita percaya bahwa kerja sama ini akan memperluas jaringan kerja sama yang memberikan hasil yang baik dan memberikan solusi bagi masyarakat Amerika dan Indonesia,” kata Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor secara khusus meminta Dubes Amerika agar dalam rencana lawatan Presiden Amerika, Barack Obama, ke Indonesia nantinya dapat diatur jadwal untuk berkunjung ke kampus UGM.

Dirjen Dikti, Prof. Dr. Fasli Djalal, yang ditemui wartawan saat mendampingi kunjungan Dubes ke American Corner, Perpustakaan UGM, mengatakan pembukaan double degree antara UGM dan USC akan memberi kesempatan kerja bagi lulusan Fakultas Hukum UGM di luar negeri, terutama di Amerika Serikat, karena ijazah program ini diakui bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di Amerika. ''Kerja sama ini terutama untuk hukum ekonomi dan hukum perdagangan,'' pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Read More......

Depdiknas Kucurkan Dana untuk Internasionalisasi 17 PTN

Yogya, KU

Tahun ini, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) RI menganggarkan dana milyaran rupiah untuk mendukung internasionalisasi 17 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Dana itu, menurut Dirjen Dikti Depdiknas, Fasli Djalal, akan diberikan kepada 17 PTN sesuai dengan program yang diajukan masing-masing PTN dalam rangka internasionalisasi.

''Untuk UGM saja, kita berikan Rp70 miliar untuk mendukung berbagai program internasionalisasi, baik pengiriman dosen maupun program lain,'' kata Fasli saat mendampingi Dubes AS untuk Indonesia, Cameron R. Hume, berkunjung ke American Corner, Perpustakaan UGM, Rabu (20/5). Dirjen Dikti Depdiknas, Fasli DjalalDiakui Fasli, selama ini baru sekitar 3 PTN yang berhasil masuk ke dalam daftar top perguruan tinggi tingkat dunia. Ketiga PTN itu adalah UGM, ITB, dan UI. Setelah itu, disusul dengan empat PTN lain yang masuk peringkat 500 besar perguruan tinggi di dunia, yaitu IPB, Unair, Undip, dan Universitas Brawijaya.

''Selain tujuh PTN itu, kita targetkan sepuluh PTN lain yang melakukan internasionalisasi sehingga tahun ini ada 17 PTN yang kita harapkan bisa masuk peringkat internasional,'' tandasnya. Sepuluh PTN tersebut, antara lain, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Andalas.

Beberapa program internasionalisasi yang didanai oleh Depdiknas, antara lain, pertukaran dosen dengan perguruan tinggi internasional, mengundang pemenang hadiah nobel, pertemuan internasional, dan pertukaran mahasiswa. “Dana tersebut berdasarkan program yang akan dilaksanakan dan kesiapan mereka,” katanya.

Selain memberikan dana internasionalisasi ke perguruan tinggi, Depdiknas juga menyiapkan dana untuk pengembangan penelitian, baik mahasiswa maupun dosen. Untuk penelitian mahasiswa, Depdiknas menyiapkan dana 500 juta rupiah per tahun. Di samping itu, untuk pengembangan bakat dan minat dianggarkan Rp1 miliar, serta masih ada beberapa dana lainnya.

“Untuk UGM, bantuan penelitian untuk mahasiswa yang langsung bisa dipakai oleh mahasiswa minimal 500 juta per tahun. Satu miliar untuk program pengembangan bakat minat dan potensi,” jelasnya.

Selain itu, Depdiknas juga mendukung kegiatan mahasiswa yang peduli dengan isu global warming dan lingkungan. Mahasiswa dapat berbicara di tingkat internasional berdasarkan kegiatan konkret yang dilakukan sebelumnya.

Walaupun mendukung internasionalisasi perguruan tinggi, imbuh Fasli, pihaknya tidak mematok seluruh perguruan tinggi untuk melakukan internasionalisasi. ''Yang penting bagaimana perguruan tinggi itu menjawab berbagai permasalahan dan kebutuhan bangsa ini,” katanya.

Ditambahkannya, internasionalisasi bukan pekerjaan mudah, harus ada yang dilakukan secara terus menerus. Komponen yang paling penting adalah dukungan dari mahasiswa. Bila mahasiswa tidak punya visi untuk internasionalisasi, apapun program yang ditawarkan tidak akan direspon dan diikuti.

“Kalau di UGM, justru mahasiswa sendiri yang mendesak karena mereka sendiri yang ikut program internasional dan Dikti dan UGM ikut mendukung dan banyak dari model-model dari UGM ini yang ditiru di tempat lain. Ini yang kita kembangkan, siapa yang mau maju akan difasilitasi,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Read More......

KUALIFIKASI DI DUNIA KERJA,SELAMAT MEMBACA!!!

Banyak perusahaan menginginkan kecakapan lain dari calon pekerja mereka.

Kecakapan tersebut berupa aktif berorganisasi (20,3 persen), kemampuan bahasa Inggris (18,6 persen), tekun belajar (17,7 persen), mengikuti perkembangan informasi (15,98 persen), memiliki pergaulan luas (15,07 persen), dan mempelajari aplikasi komputer (12,32 persen).
Survei yang mengambil responden 135 orang, terdiri dari 80 pengguna tenaga kerja dan 55 perekrut itu, juga menyimpulkan pentingnya karakter juara di dunia kerja. Lapangan kerja kini menuntut pekerja super. Mereka adalah yang mau bekerja keras (9,03 persen), kepercayaan diri tinggi (8,75 persen), mempunyai visi ke depan (8,37 persen), mampu bekerja dalam tim (8,07 persen), dan memiliki perencanaan matang (7,91 persen).

Selain itu pekerja super dituntut mampu berpikir analitis (7,82 persen), mudah beradaptasi (7,12 persen), mampu bekerja dalam tekanan (5,91 persen), cakap berbahasa Inggris (5,27 persen), dan mampu mengorganisasi pekerjaan (5,26 persen).
Lalu bagaimana cara dunia kerja menjaring pekerja? Survei memastikan, indeks prestasi kumulatif -yang menunjukkan prestasi akademis-menjadi pintu masuk pertama. Sebanyak 16,09 persen responden memandang penting IPK, kemampuan bahasa Inggris (14,8 persen), kesesuaian program studi dengan posisi kerja (14,48 persen), dan nama besar perguruan tinggi 13,84 persen.

Sisi lain yang dilihat adalah pengalaman kerja atau magang (12,46 persen), kemampuan aplikasi komputer (11,39 persen), pengalaman organisasi (10,55 persen), serta rekomendasi (6,39 persen).

Menurut para perekrut tenaga kerja, kini pintar saja tak cukup. Pasar tenaga kerja banyak yang lebih mengutamakan kemampuan pribadi ketimbang indeks prestasi. Asal perguruan tinggi memang penting. Tapi, banyak pekerjaan favorit, 5-10 tahun ke depan tak lagi menempatkan asal-usul universitas sebagai pertimbangan utama. Nah!

Read More......

Peringkat Universitas Terbaik 2009!

Posted by ngampus on 1/27/09 • Categorized as Fokus

Cybermetrics Lab baru saja merilis peringkat universitas terbaik di dunia berdasarkan eksistensinya di internet. Dari 16.000 perguruan tinggi di seluruh dunia yang ikut dinilai, Indonesia menempatkan 26 wakilnya dalam kelompok 5000 besar dunia. Pemeringkatan ini memang hanya mengukur sejauhmana sebuah perguruan tinggi memanfaatkan internet. Tetapi, penting dicatat, perguruan tinggi- perguruan tinggi terbaik dunia saat ini, juga memiliki ranking webometrics yang sangat baik.

Berikut daftar selengkapnya:

Ranking Dunia - Perguruan Tinggi

623 - Gadjah Mada University

676 - Institute of Technology Bandung

906 - University of Indonesia *

1604 - Gunadarma University

1762 - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

1960 - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

2013 - Petra Christian University

2152 - Brawijaya University

2159 - Sebelas Maret University

2672 - Airlangga University

2730 - Universitas Padjadjaran

3016 - Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya

3138 - Diponegoro University

3198 - Hasanuddin University

3254 - Universitas Sumatera Utara

3310 - Yogyakarta State University

3347 - Indonesia University of Education *

3491 - Lampung University

3669 - Duta Wacana Christian University

3821 - Universitas Islam Indonesia

3950 - Universitas Udayana

3983 - Maranatha Christian University

4430 - Universitas Mercubuana

4572 - Universitas Jenderal Soedirman

4780 - Jember University

4800 - Semarang State University

Sumber: Webometrics.info

Read More......

Web 33 Universitas Indonesia Masuk 5.000 Terbaik Webometrics by : Alfan Zidni

Semarang (ANTARA News) - Web site milik 33 perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia masuk dalam kelompok 5.000 yang terbaik dari yang dimiliki oleh seluruh universitas di dunia.

Peringkat web site terbaik universitas dunia yang dikeluarkan www.webometeric.info itu menempatkan web site Universitas Gadjah Mada pada peringkat 623, disusul Institute Teknologi Bandung (ITB) di urutan 676, dan Universitas Indonesia (UI) di peringkat 906.

Dalam susunan peringkat yang diakses Kamis, lembaga pemeringkat web site universitas yang bermarkas di Madrid, Spanyol itu menempatkan web site perguruan tinggi swasta Universitas Guna Darma Jakarta pada posisi 1.604.

Hasil yang dicapai Guna Darma ini cukup mengejutkan karena posisinya jauh melampaui peringkat web site PTN terkemuka seperti IPB yang berada di urutan 2.063, ITS 1.762, dan Brawijaya 2.152, serta Unair 2.672, yang selama ini dianggap sebagai PT papan atas.

Sementara dalam 50 urutas teratas peringkat dua, di dominasi oleh web site-web site milik perguruan tinggi di Amerika Serikat, bahkan mulai dari peringkat 1 hingga 23 ditempati perguruan tinggi dari negara yang dipimpin oleh Barack Obama itu.

Massachusetts Institute of Technology (MIT) berada di posisi pertama disusul Stanford University di urutan kedua, kemudian Harvard University di peringkat ketiga.

Di bawahnya University of California Berkeley Cornell University, University of Michigan, California Institute of Technology, dan PT terkemuka di AS ainnya

Hasil yang dicapai PT Indonesia dan AS serta perguruan tingi terkemuka negara lain tidak jauh berbeda dengan pemeringkatan web site yang dilakukan Times Higher Education pada 2007 dan 2008.

Webometrics dalam metodologi penyusunan ranking didasarkan pada empat unsur penilaian, yaitu visibilitas (V) yang menghitung berapa banyak link eksternal yang terkandung website tersebut, ukuran (S) yang menghitung jumlah halaman yang tertangkap oleh mesin pencari.

Kemudian juga dihitung dari kekayaan file (R), yakni berapa banyak file jenis PDF (adobe acrobat), "Adobe PostScript", "Word Document", dan PPT (Presentation Document), serta "Scholar" (Sc) yang diambil dari data situs mesin pencari Google Scholar terkait dengan tulisan-tulisan ilmiah dari perguruan tinggi bersangkutan.

Pemeringkatan didasarkan pada perhitungan yang dirumuskan dengan pembobotan yang bervariasi, yakni 50% V + 20% S + 15% R+ 15% Sc.

Kepala Humas Universitas Negeri Semarang, Nugroho Trisnu Brata mengatakan, Unnes pada tahun 2009 masuk peringkat 4.800 berdasarkan pemeringkatan Webometrics.

"Hasil ini jauh lebih baik karena pada tahun-tahun sebelumnya Unnes tidak masuk 5.000 PT terbaik versi Webomatrics," katanya.

Berikut perinkat web site PT Indonesia versi webometrics Januari 2009:

1. Universitas Gadjah Mada 623
2. ITB Bandung 676
3. UI Jakarta 906
4. Universitas Gunadarma Jakarta 1.604
5. Institut Teknologi Sepuluh November 1.762
6. Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 1.960
7. Universitas Kristen Petra 2.013
8. IPB Bogor 2.063
9. Universitas Brawijaya Malang 2.152
10. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2.159
11. Universitas Airlangga Surabaya 2.672
12. Universitas Padjadjaran 2.730
13. Politeknik Electronik Surabaya 3.016
14. Universitas Bina Nusantara Jakarta 3.026
15. Universitas Diponegoro Semarang 3.138
16. Universitas Hasanudin Makassar 3.198
17. Universitas Sumatera Utara Medan 3.254
18. UNY Yogyakarta 3.310
19. Universitas Budi Luhur 3.338
20. UPI Bandung 3.347
21. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3.467
22. Unila Lampung 3.491
23. Universitas Kristen Duta Wacana Yogya 3.669
24. UII Yogyakarta 3.821
25. Universitas Udayana 3.950
26. Universitas Kristen Maranatha Bandung 3.983
27. Universitas Riau 4.160
28. Unika Parahyangan Bandung 4.394
29. Universitas Mercubuana Jakarta 4.430
30. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto 4.572
31. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 4.623
32. Universitas Jember 4.780
33. Unnes Semarang 4.800

sumber : http://www.antara.co.id

Read More......

PENTING UNTUK ANGGOTA CIA 89!!!

Mohon kepada teman-teman SMAN 89 Jakarta angkatan 2008 dan teman-teman angkatan 2009 yang akan lulus tahun ini. Kirimkan biodata kalian ke E-mail CIA 89, cia89alumni@gmail.com, formatnya sebagai berikut (Nama lengkap, nama panggilan,tempat/tanggal lahir, no tlp HP dan rumah, e-mail,alamat FS dan FB, nama Universitas, angkatan, opini untuk CIA 89). Terima kasih atas kerjasamanya

Read More......

Mutualisme Sekolah dengan Ikatan Alumni By : Gresika Bunga Sylvana

Salah satu yang istilah yang sekarang marak dalam dunia persekolahan adalah stakeholder—pemangku pendidikan yakni pihak-pihak yang baik langsung maupun tidak terkait dengan proses pendidikan. Salah satu pemangku pendidikan yang di beberapa sekolah sedang mulai digarap dengan serius adalah ikatan alumni.


Untuk sejumlah sekolah, khususnya perguruan tinggi, ikatan alumni bukanlah sesuatu yang baru. Keberadaannya telah mewarnai dan menorehkan jejak dalam penyelenggaraan sekolah. Bagi sekolah-sekolah tersebut, ikatan alumni menjadi bagian organik dalam pengelolaan pendidikan dan memperoleh perhatian yang serius. Sejauh mana kepentingan pembentukan ikatan alumni dan mengapa sekolah perlu memfasilitasi alumninya, berikut ini beberapa alasannya.

Pertama, alumni sebagai jejak sejarah. Kita sepakat sekolah memberikan kontribusi dalam pembentukan cara pandang, cara hidup, dan karakter peserta didik. Cara hidup inilah yang lantas dianut para alumni ketika terjun ke masyarakat. Dalam kurun waktu enam tahun di sekolah dasar, serta tiga tahun di SMP ataupun SMA, nilai-nilai yang dianut suatu sekolah terpolakan dalam diri seorang alumni. Maka, kita boleh mengatakan, sejarah suatu sekolah muncul salah satunya dalam diri alumni. Untuk melihat tata nilai yang dianut suatu sekolah, bisa dilihat dari profil alumni.

Selain itu, disadari atau tidak, kontribusi alumni atas peserta didik cukup besar dalam mempertahankan kelangsungan sekolah. Untuk sekolah-sekolah swasta, alumni seringkali menyekolahkan anak-anak mereka ke almamaternya. Hal ini bisa dipahami sehubungan dengan ikatan emosional dan pengalaman alumni yang cukup menentukan.

Semakin disadari bahwa sekolah memang tidak bisa bergerak sendiri dalam hal penyelenggaraan sekolah. Bagi sekolah-sekolah swasta yang mengandalkan kontribusi siswa sebagai masukan terbesar bagi pengelolaan sekolah, kondisi ekonomi yang tidak menentu menyebabkan tidak menentu pula prospek sekolah.

Dalam situasi yang tidak menentu ini, tentu peran pemangku pendidikan dengan para alumni sebagai salah satunya dapat menyelamatkan proses penyelenggaraan sekolah. Maka di beberapa sekolah program beasiswa yang dikelola oleh para alumni menjadi salah satu upaya meringankan beban penyelenggaraan pendidikan. Selain kontribusi pendanaan di beberapa sekolah alumni berperan penting sebagai sumber daya manusia baik sebagai tenaga pengajar maupun nara sumber. Kelompok-kelompok ekstra kulikuler, contohnya, dapat menjadi bidang garapan para alumni sebagai bentuk dedikasi dan dukungan alumni atas almamaternya.

Bagi para alumni ikatan alumni yang dikelola sekolah memberikan berbagai macam kemudahan dan keuntungan. Keuntungan pertama, ikatan alumni menjadi jembatan silaturahim antaralumni. Data base alumni yang diperbaharui dapat membantu para alumni untuk kembali menyusuri silaturahim antaranggotanya.

Kedua, jembatan silaturahim yang terbina antaralumni melalui ikatan alumni menjembatani relasi di luar almamater dengan relasi usaha sebagai contohnya. Dengan ikatan alumni berbagai kerja sama usaha dan jasa dapat terjalin sehingga masing-masing dapat saling mendukung kegiatan usaha.

Ketiga, di tengah gencarnya isu tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), keberadaan ikatan alumni dapat menjadi wadah bagi alumni yang memiliki kewajiban CSR. Para alumni yang sukses di berbagai bidang dan terpanggil untuk berbagi tanggung jawab dalam program pemberdayaan masyarakat dapat menjadi penopang penyelenggaraan pendidikan baik pendanaan maupun pembelajaran.

Dari segi pendanaan tentu para alumni ini dapat mendukung siswa-siswa yang kurang beruntung secara finansial atau memperlengkapi sarana pendidikan almamaternya. Di bidang pembelajaran, para alumni ini dapat memfasilitasi para siswa dengan penyediaan tempat-tempat pembelajaran kontekstual seperti magang sehingga mereka mendapat pengetahuan dan keterampilan praktis yang tak didapat di sekolah.

ayo terus bersatu alumni 89 s.e.m.a.n.g.a.t

Read More......

CIA 89 GENERASI KEDUA by :M.REZA S. ZAKI

Apa yang dikatakan dengan CIA 89 generasi kedua??? dia adalah kelompok alumni baru yang akan meneruskan perjuangan reformasi pendidikan di SMAN 89 yang kini terlihat belum ada kepastian yang jelas. SMAN 89 memang sudah mencoba berjuang dari beberapa lini untuk terus mengadakan perbaikan, namun kita lihat pada kenyataannya perubahan itu "semu". Hanya beberapa guru saja yang bergerak. Dan hanya beberapa murid saja yang sadar bahwa mereka ada disini karena harus cemerlang dalam menyikapi keterpurukan dan merubah untuk menjadi sesuatu yang bernilai. 89 memang sudah lama bermimpi dalam ketidaksadarannya untuk mencapai standar internasional,namun belum ada juga warga SMAN 89 termasuk alumni yang inisiatif untuk menacari peluang-peluang tersebut secara parsial. Mereka seperti terisolasi dan tak tau menau tentang dunia luar. "CAKUNG" sebenarnya bukan daerah terisolasi atau kita katakan "PENJARA". justru tempat itu adalah tempat industri dan bisa dikatakan banyak org2 luar biasa tinggal disana. Namun sayangnya mereka belum beruntung saja. Oleh karena itu, yang dikatakan genersai kedua CIA 89 ini harus mampu untuk melahirkan pelaung-peluang dan keberuntungan untuk teman-teman kita di SMAN 89 Jakarta. Buat mereka bisa mengatakan. oooo... ternyata mimpi saya bisa menjadi kenyataan... Mari kita usap air mata penderitaan 89 selama ini. Terlau lama kita berjuang dalam koridor individual. jangan kalian para alumni meninggalkan jejak yang tidak dapat digapa oleh seorang pun dan pada akhirnya tidak ada yang peduli lagi dengan nasib 89 itu sendiri!!!

KAMI GENERASI PERTAMA MENGUNDANG KALIAN WAHAI GENERASI KEDUA YANG REVOLUSIONER!!!!!

Read More......

MENILIK MODEL UNITED NATIONS (SIMULASI SIDANG PBB) TERBESAR DI DUNIA By : M. Reza S. Zaki

Masa-masa persaingan global mulai menjadi ancaman tersendiri bagi Negara-negara berkembang. Mereka takut karena tidak sanggup bersaing dengan negara-negara maju. Hukumannya jika mereka pasif, akan menjadi penonton di rumahnya sendiri. Tidak ada lagi kata toleransi untuk sebuah kompetisi global. Oleh karena itu, Indonesia mulai berlatih lebih serius terhadap tekanan-tekanan tersebut dengan mempersiapkan generasi-generasi mudanya agar dapat terus menempa ilmu sebanyak-banyaknya di dunia internasional seperti sekarang ini. Salah satu media yang sekarang ini belum banyak diketahui oleh pelajar Indonesia adalah Model United Nations atau yang kita kenal dengan sidang simulasi PBB. Sidang simulasi ini adalah sidang terbesar di dunia dan sudah menjamur di belahan Amerika dan Eropa. Untuk negara-negara Asia seperti Indonesia ini, memang belum populer terhadap hal seperti ini. Oleh sebab itu, Universitas Gadjah Mada Fakultas Hukum, pada 17 September 2008, mendirikan sebuah komunitas yang bernama komunitas Model United Nations (KOMUN) FH UGM pertama di Indonesia dan pertama di Universitas Gadjah Mada. KOMUN FH UGM ini didirikan oleh 5 mahasiswa fakultas hukum UGM. Dimana pada saat itu Michelle Ayu C.K. sebagai inisiator sekaligus sebagai Chairman KOMUN FH UGM pertama. Dia merupakan first delegation TEIMUN 2008, Belanda, untuk mewakili Indonesia pada saat itu. Selama berjalannya KOMUN FH UGM ini, kita sangat menekankan pada prinsip kerja keras, solidaritas, toleransi, dan tidak adanya diskriminasi. KOMUN FH UGM dibentuk sebagai wadah pembelajaran tentang MUN bagi mahasiswa UGM.
Materi-materi yang didapat pada MUN ini adalah materi dimana kita ditekankan bisa menguasai unsur-unsur public speaking, negosiasi, mediasi, meriset suatu negara, debat, konsultasi, belajar berposisilayaknya seperti diplomat, pembuatan draft resolusi, sampai bagaimana caranya kita bisa mencapai sebuah resolusi yang bisa berpengaruh pada jutaan nasib di dunia ini. Pencapaian KOMUN FH UGM dari mulai September 2008 - April 2009 antara lain adalah, sebagai partisipan pada Nanyang Technological University- Model United Nations (NTUMUN), 5-7 Februari 2009, Singapura. Dan yang kedua adalah Harvard World Model United Nations (HWMUN), 22-27 Maret 2009, Belanda. Hasil yang sudah dicapai ini bukan merupakan hasil yang mudah, melainkan lahir karena perjuangan yang luar biasa untuk bisa mewakili Indonesia di kancah Internasional. KOMUN FH UGM pun sudah melaksanakan simulasi sidang perdana KOMUN FH UGM pada 27 Februari-1 Maret 2009. KOMUN FH UGM dirancang secara berkelanjutan untuk membentuk kader-kader baru yang bisa “Flight to be a Diplomat” , sebagai pemimpin-pemimpin dunia selanjutnya. KOMUN FH UGM pun tak tanggung-tanggung dalam mencetak kader-kadernya. Terbukti pada Open Recruitment baru, yang diselenggarakan mulai dari tanggal 1 Mei-22 Mei 2009, hampir sekitar 119 orang yang mendaftar. Dimana jumlah anggota KOMUN FH UGM pada awal pembentukannya adalah 30 orang. Namun, jumlah yang tidak sedikit ini mudah-mudahan dapat membawa hasil yang optimal dalam keinginginan belajar lebih jauh tentang Negara-negara lain dan simulasi pada MUN itu sendiri. KOMUN FH UGM selalu memberikan fasilitas dalam bentuk tutor-tutor yang ahli dalam bidangnya. KOMUN FH UGM sering kal meminta orang-orang dari Departemen Luar Negeri (DEPLU) Jakarta untuk bisa mengisi dalam setiap acara KOMUN FH UGM, selain dosen-dosen UGM yang juga tak kalah ahlinya. Dalam MUN ada beberapa badan-badan PBB yang akan kita mainkan/perankan, antara lain adalah, General Assembly, Economic and Social Council, Security council, International court of justice, WTO, WHO, Human rights council, United Nations children’s fund, United Nations high commission for refuges. Pada kenyataannya masih banyak lagi badan-badan yang nantinya akan kita perankan di MUN. Kemudian untuk mengetahui MUN-MUN apa saja yang ada di dunia ini, Antara lain adalah NTUMUN, HNMUN, HWMUN, LIMUN, TEIMUN, dan lain-lain. Kompetisi-kompetisi ini di Amerika biasanya diikuti sekitar 9000 peserta dari seluruh dunia dan sekitar 48 negara dari seluruh dunia. KOMUN FH UGM terdiri dari seluruh fakultas yang ada di UGM. KOMUN FH UGM bukan merupakan komunitas yang hanya dapat diikuti oleh teman-teman mahasiswa fakultas hukum UGM. MUN sendiri memiliki “history” pada awalnya lahir pada tahun 1955. Pada saat itu ada beberapa pelajar SMA dari Amerika yang diikutsertakan pada konfrensi PBB yang sesungguhnya. Kemudian timbullah gagasan untuk membuat suatu acara simulasi sidang PBB, yang pada saat itu lahir Harvard National Model United Nations. HNMUN merupaka acara MUN pertama di dunia dan kurang lebiah sekitar 5000 peserta yang ambil bagian dalam acara ini. Setelah tahun 1955 tersebut, maka mulailah lahir MUN-MUN baru di Amerika dan Eropa, lalu diikuti oleh Asia sampai pada saat ini. Dan UGM merupakan delegasi pertama Indonesia yang ikut pada Harvard World Model United Nations 2009 di Belanda. “If here is a will and commitment, there will be a way”.

Komunfhugm.blogspot.com
komunfhugm@gmail.com

Read More......

11 mahasiswa UGM berpartisipasi dalam HWMUN 2009 di Belanda


Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan delegasi dalam ajang simulasi sidang PBB terbesar di dunia, Harvard World Model United Nations (HWMUN) 2009. UGM boleh berbangga hati karena sebelas mahasiswanya berkesempatan membawa nama Indonesia berkompetisi dalam acara yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, 22-27 Maret lalu.

Salah satu keistimewaan Model United Nations adalah setiap peserta diberi posisi sebagai perwakilan (diplomat) dari negara lain. Oleh karena itu, dapat dipastikan sebelum acara seluruh peserta disibukkan dengan riset dan penelitian mendalam mengenai posisi negara yang akan diwakili terkait dengan topik bahasan dalam komite masing-masing.

Dalam kompetisi tersebut, delegasi Indonesia berkesempatan menunjukkan kemampuan diplomasinya. Mereka berperan sebagai perwakilan negara Afrika Timur, Djibouti, dalam beberapa komite, yakni WTO, General Assembly (DISEC, SOCHUM, SPECPOL, LEGAL), dan WHO. Bersama dengan 2.541 peserta dari 275 universitas di 53 negara, setiap komite harus menghasilkan sebuah resolusi dalam waktu 5 hari. Hal seperti itulah yang memang dilakukan sesungguhnya oleh perwakilan negara dalam kapasitas sebagai diplomat di PBB.

HWMUN merupakan ajang yang prestisius. Setiap tahun, sedikitnya 2.000 mahasiswa berjuang untuk meraih Outstanding Delegation Award dan Diplomacy Award yang diperebutkan dalam kompetisi tersebut. Tahun ini penghargaan dimenangkan oleh MUN Society Belgium dan Universitas La Hore-Pakistan.

Read More......