“Wireless Electricity” Diambang Pintu Industri Listrik dan Batere Ponsel Masa Depan

Ada berjuta bahkan bermilyar orang pengguna ponsel sedunia yang hingga sampai hari ini akan merasa diri cukup kerepotan dalam aktivitas penggunaan ponsel sehari-hari, yakni ribet untuk urusan pengisian ulang batere ponsel. Saat ketika perangkat charger batere tertinggal orang kadang pusing tujuh keliling meminjam sana-sini; berhubung saat ini bermasalah perihal konektor charger yang berbeda antara satu merk dengan merk lainnya.

Kabar baiknya sudah terdengar upaya menyeragamkan standar konektor alat pengisian batere dari merk-merk terkemuka global: LG, Motorola, Nokia, Samsung, dan Sony Ericsson yang diharapkan dapat terlaksana pada tahun 2012 seusai ajang pertemuan industri seluler GSM 2009 Mobile World Congress di Barcelona awal tahun 2009 yl. Perangkat konektor jenis micro-USB dipilih sebagai standar universal charger telepon seluler masa depan. Menurut CEO GSMA ROb Conway langkah ini jelas akan menjadikan : “ ...make life easier ” bagi sekitar 3 milyar pengguna ponsel di seluruh penjuru dunia.

Langkah yang lebih maju telah digagas Peneliti dari universitas terkemuka MIT di AS yang telah melansir temuan yakni mengedepankan riset “Witricity”. “Witricity : Wireless Electricity” yakni suatu pendekatan baru untuk mentransfer listrik yakni untuk dapat mengisi ulang ponsel atau bahkan perangkat komputer sama sekali tanpa kabel. Transmisi daya listrik ditransfer melalui media udara dengan menerapkan prinsip resonansi yakni berlangsung bebas lewat media udara.
Pada dasarnya prinsip ini mengacu karakteristik fisika pada saat dua benda beresonansi pada frekuensi yang sama dapat melaksanakan pertukaran muatan listrik secara langsung dengan efisien tanpa dampak negatif yang mempengaruhi kondisi keadaan benda apapun yang berada disekeliling. Prinsip resonansi yang berlangsung pada frekuensi rendah gelombang elektromagnetik menjadi fokus inti kajian “Witricity”.

Kajian “Witricity” ini dilaksanakan oleh ahli Fisika Marin Soljacic dkk dari MIT yang menyajikan riset yang memiliki visi agar penyaluran arus listrik dapat disalurkan secara nir-kabel namun berjalan efisien serta diyakini aman tidak berdampak negatif apapun. Dalam visi riset “Witricity” dunia dapat terhindar dari kerepotan karena harus mengandalkan bentangan ribuan mil kabel listrik yang bahkan terkadang kurang aman baik untuk peralatan listrik yang dipakai ataupun lingkungan. Sekaligus juga bahwa kalangan konsumen pada masa depan akhirnya bisa terbebas dari industri batere sekarang yang menghasilkan produk yang berbiaya mahal dan sesungguhnya tidak cukup efisien.

Eksperimen temuan terkini ilmuwan Marin Soljacic dkk telah sempat muncul dalam ajang konferensi TED Global yang berlangsung di Oxford - Inggris mid Juli yl dengan demo pengisian ulang batere ponsel untuk perangkat iPhone dan Google G1 sama sekali tanpa kabel namun cukup dengan menyalakan sebentuk alat clip-on yang disematkan pada ponsel yang terpisahkan dengan sumber catu daya listrik. Demo juga menampilkan perangkat televisi nir-kabel yang dinyalakan berkat penerapan sistem “Witricity” ini.

Diungkapkan oleh Soljacic selaku penggagas sistem “Witricity” bahwa pada awal penemuan listrik era Thomas Edison pun sesungguhnya telah terfikirkan betapa idealnya sistem infra-struktur penyaluran tegangan listrik yang tidak perlu bergantung pada gelaran jaringan kabel. Idea awal ini berlandaskan pada pemikiran dasar bahwa, “...humans and the vast majority of objects around us are non-magnetic in nature.”

Diungkapkan pula oleh para ahli bahwa pada masa sekarang ini terdapat sekitar 40 milyar perangkat batere berjenis isi ulang yang diproduksi setiap tahun. Dengan upaya institusi GSMA guna menerapkan langkah pembuatan batere ponsel dengan sistem universal charger dan penerapan penyaluran listrik sistem nir-kabel “Witricity” maka disamping dampak segi efisiensi, maka akan didapatkan pula dampak positip lanjutan berupa pengurangan efek gas rumah kaca yang dikeluarkan dari rangkaian proses produksi produk ponsel dan gelaran infra-struktur listrik yang lebih ramah lingkungan.


Sumber: Sumber ragam info web. / Rizal AK


0 komentar:

Posting Komentar